Integrasi Reflective Thinking dalam Problem Solving Model IDEAL

Screenshoot Workshop bersama NYPi Singapura (Dok. Pribadi)

Problem solving merupakan keterampilan kritis yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun lingkungan profesional. Dalam upaya menemukan solusi yang tepat dan efektif, banyak model problem solving yang telah dikembangkan untuk membantu individu dan tim dalam menghadapi tantangan. Salah satu model problem solving yang terkenal adalah model IDEAL (Identify, Define, Explore, Act, dan Learn). Namun, ada satu aspek yang sering kali diabaikan dalam proses problem solving, yaitu Reflective thinking atau berpikir reflektif.

Reflective thinking adalah kemampuan untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi kembali pengalaman, tindakan, dan keputusan yang telah diambil untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, serta peluang untuk belajar dan tumbuh. Ini melibatkan introspeksi diri yang jujur, di mana individu berpikir tentang tindakan mereka, mempertimbangkan dampaknya, dan mencari pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan situasi yang dihadapi. Dalam konteks problem solving, Reflective thinking menjadi landasan penting untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas dari model IDEAL.

Model IDEAL

Identify (Mengidentifikasi)

Tahap pertama dalam model IDEAL adalah mengidentifikasi masalah secara jelas dan spesifik. Reflective thinking memainkan peran penting di sini karena individu perlu mengajukan pertanyaan kritis pada diri mereka sendiri. Apakah saya benar-benar memahami masalah ini? Apakah masalah ini berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai? Apa pengalaman saya dengan masalah serupa di masa lalu? Reflective thinking membantu menghindari identifikasi yang keliru dan memastikan bahwa masalah inti dapat ditemukan.

Define (Menentukan)

Setelah masalah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menentukan dengan jelas apa yang harus dicapai dalam menyelesaikan masalah tersebut. Reflective thinking mengajak individu untuk mengevaluasi secara kritis tujuan yang telah ditentukan dan memastikan bahwa mereka realistis dan sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang. Refleksi tentang pentingnya masalah ini dalam skala prioritas keseluruhan juga dapat membantu dalam menentukan apakah usaha ini benar-benar layak untuk dikejar.

Explore (Menjelajahi)

Pada tahap ini, individu mencari berbagai opsi dan alternatif untuk menyelesaikan masalah yang telah ditentukan. Reflective thinking mendorong mereka untuk tidak terpaku pada solusi yang sudah dikenal atau aman, melainkan untuk membuka pikiran terhadap kemungkinan yang lebih inovatif. Dengan merenungkan tentang solusi-solusi potensial dan mencoba memahami implikasi dari masing-masing, individu dapat menghindari keputusan terburu-buru dan memilih jalur terbaik yang mungkin terlewatkan dalam pendekatan biasa.

Act (Bertindak)

Setelah mengevaluasi berbagai opsi, saatnya untuk bertindak. Reflective thinking membantu dalam merenungkan tentang rencana tindakan yang telah dipilih, mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan masing-masing, serta mencari cara untuk memitigasi risiko yang ada. Selain itu, refleksi berkelanjutan tentang kemajuan dan efektivitas tindakan yang diambil dapat membantu individu untuk tetap responsif terhadap perubahan situasi dan, jika perlu, menyesuaikan pendekatan mereka.

Learn (Belajar)

Tahap terakhir dari model IDEAL adalah belajar dari seluruh proses problem solving. Reflective thinking mengajak individu untuk mengevaluasi secara kritis keberhasilan dan kegagalan mereka, mengidentifikasi pelajaran yang dapat dipetik, dan mencatat hal-hal yang dapat ditingkatkan untuk masa depan. Tanpa refleksi ini, risiko pengulangan kesalahan masa lalu meningkat, dan individu dapat terjebak dalam pola problem solving yang tidak efektif.

Reflective thinking adalah elemen yang penting dalam model problem solving IDEAL. Dengan memperkenalkan introspeksi diri dalam setiap tahap model IDEAL, individu dapat memperkuat pengambilan keputusan mereka, meningkatkan kualitas solusi yang dihasilkan, dan belajar dari setiap pengalaman. Keterampilan Reflective thinking memberdayakan individu untuk menjadi pemecah masalah yang lebih efektif dan bijaksana, membawa dampak positif dalam hidup mereka secara keseluruhan.


Disclaimer:
Tulisan ini sebagai catatan yang disarikan dari Materi Workshop STEM  Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah bersama Nanyang Polytechinc International (NYPi) yang dilaksanakan Kamis, 27 Juli 2023. Diperoleh dari paparan narasumber dan penelusuran sumber informasi digital pendukungnya.

Related

newsticker 438855269278746774

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow us !

My Channel

Trending

item